25/04/2013

Pengertian, Fungsi, Jenis, Teori, Permintaan dan Penawaran Uang


PENGERTIAN UANG
Uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan untuk pembayaran hutang.
Uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

FUNGSI UANG
Sebagai alat pemenuh kebutuhan hidup, uang mempunyai beberapa fungsi, fungsi asli dan turunan. Yang termasuk fungsi asli adalah sebagai alat tukar dan satuan hitung. Sedangkan yang termasuk fungsi turunan adalah sebagai standar atau ukuran pembayaran yang ditunda, alat penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan.

JENIS UANG
Uang dibedakan menjadi:
1.      Berdasarkan Pihak Yang Mengeluarkan
Berdasarkan pihak yang mengeluarkan, uang dibedakan menjadi aung kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang kertas atau logam yang beredar di masyarakat. Uang ini dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh pemerintah serta merupakan alat pembayaran yang sah.
Uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet giro, dan sejenisnya. Uang giral dikeluarkan oleh bank dan digunakan sebagai alat pembayaran.
2.      Berdasarkan Bahan Uang
Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang, uang dibedakan atas uang logam dan uang kertas. Uang logam adalah uag yang yang terbuat dari logam berupa emas, perak atau logam lainnya. Sedangkan uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas serta penggunaannya diatur oleh undang-undang dan kebiasaan.
3.      Berdasarkan Negara Yang Mengeluarkan
Berdasarkan negara yang mengeluarkan, uang dibedakan atas uang dalam negri dan uang luar negri. Uang dalam negri adalah uang yang dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan. Rupiah adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonsia. Uang luar negri adalah uang yang beredar dalam suatu negara, tapi yang mengeluarkannya adalah negara lain. Contohnya adalah Dolar Amerika (US) dan Poundsterling (Inggris).
4.      Berdasarkan Nilai Uang
Berdasarkan perbandingan nilai bahan dengan nilai tukar, uang dibedakan atas uang bernilai penuh dan uang tidak bernilai penuh. Uang nilai penuh adalah uang yang nilai bahannya sama dengan nilai nominal atau nilai penuh yang terdapat pada standar emas. Pada standar emas, nilai uang tersebut sesuai dengan bahan yang terkandung pada bahan uang. Uang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya lebih kecil daripada nilai nominalnya. Umumnya uang yang tidak berniali penuh adalah uang kertas.

TEORI UANG
Teori uang dikolompokkan menjadi dua, yaitu teori nilai uang dan teori perubahan nilai uang.
1.      Teori Nilai Uang
a.       Teori barang
Menurut teori barang, uang murni berasal dari barang. Oleh karena itu, daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran, kegunaan marjinal, serta biaya pembuatan uang tersebut.
b.      Teori nominalis
Nilai uang merupakan nilai yang tertlis pada uang tersebut. Nilai uang bukan ditentukan oleh niali bahan, tetapi oleh nominal yang tertulia pada uang tersebut.
2.      Teori Perubahan Nilai Uang
Dalam kegiatan ekonomi, nilai uang bisa berubah. Apabila harga turun berarti nilai uang naik dan sebaliknya.
a.       Teori kuantitas
Jumlah uang yang beredar ada hubungannya dengan tingkat harga. Artinya, perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga. Jika jumlah uang beredar kurang, maka harga-harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika uang beredar bertambah, maka harga-harga akan naik.
M = kP
M         = uang
k          = konstanta
P          = harga
Teori kuantitas mengandung kelemahan karena teoi ini menganggap uang sebagai alat tukar. Teori kuantitas mengansumdikan bahwa setiap penambahan atau pengurangan jumlah uang yang beredar berhubungan secara langsung dengan tingkat harga. Teori ini tidak menyadari bahwa uang bukan hanya untuk membeli barang, tetapi dapat juga diinvestasikan atau ditabung.
b.      Teori transaksi
Iving Fisher elengkapi teori kuantitas dengan memasukkan unsur kecepatan peredaran uang dengan menggunakan rumus berikut:
MV = PT
M         = jumlah uang beredar
V         = kecepatan perputaran uang
P          = jumlah barang dan jasa
T          = tingkat harga umum
c.       Teori pendapatan
John Maynard Keynes mengemukakan bahwa motif memegang uang adalah:
(1)   Motif transaksi. Transaksi terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Transaksi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin besar kemungkinan untuk melakukan transaksi.
(2)   Motif berjaga-jaga. Motif ini didasarkan pada adanya ketidakpastian keadaan. Oleh karena intu, kita mempersiapkan sebagian pendapatan agar agar dapat mengatasi kejadian yang tak terduga. Dana ini juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan.
(3)   Motif spekulasi. Pendapatan yang tinggi memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan transaksi yang bersifat spekulatif. Transaksi ini dilakukan untuk mendapat keuntungn yang banyak walaupun harus disertai dengan risiko yang tinggi. Transaksi spekulasi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak memliki pendapatan tinggi. Dengan memasukkan unsur pendapatan dalam pembentukan harga, maka John Keynes mengajukan rumus:
Mvy = PyTy
M   = jumlah uang
Vy = kecepatan peredaran pendapatan uang
Ty  = barang-barang dan jasa akhir
Py  = tingkat harga
d.      Teori persediaan kas
Nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai. Jumlah pendapatan yang disimpan sebagai persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar.
M = K.P.Y
M         = jumlah uang yang beredar
K         = jumlah uang untuk persediaan kas
P          = tingkat harga
Y         = pendapatan
Dari pemaparan teori-teori sebelumya, dapat disimpulkan bahwa nilai uang dipengaruhi oleh berbagai faktor perekonomian. Namun, nilai uang yang berubah-ubah itu akan tercermin pada harga barang dan jasa yang tersedia di pasar.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG
1.      Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah unit moneter yang ingin dipegang sebagai harta tunai. Permintaan uang dipengaruhi oleh tiga hal. Ketiga hal ini pada prinsipnya sejalan dengan teori pendapatan yang dikemukakan oleh J.M Keynes.
a.       Kebutuhan bertransaksi
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli barang atau jasa atau untuk membayar tagihan. Jika pendapatan naik, nilai barang yang kita beli akan naik sehingga kita membutuhkan lebih banyak uang untuk bertransaksi.
b.      Kebutuhan berjaga-jaga
Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang, yang ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal ini fungsi uang adalah sebagai penyimpan kekayaan.
c.       Kebutuhan berspekulasi
Spekulasi berarti melakukan sesuatu atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Jika seseorang melakukan spekulasi terhadap asetnya, tentu dengan sendirinya mengurangi permintaan uang. Sebaliknya, jika orang tersebut kurang berani berspekulasi, dia akan memilih menyimpan uang, yang merupakan aset paling aman untuk disimpan sebagai harta.
2.      Kurva Permintaan Uang
Salah satu hal yang memengaruhi permintaan uang adalah biaya penyimpanan uang, yang ditentukan oleh tingkat bunga. Orang akan menyimpan uangnya jika tingkat bunganya lebih tinggi daripada keuntungan menggunakan uang dalam kegiatan ekonomi atau membeli aset lain. Jadi, jika tingkat bunga meningkat, permintaan atas uang akan turun dan sebaliknya. Permintaan uang turun ketika tingkat bunga meningkat karena orang tidak tertarik menyimpan uang yang dimilikinya. Uang menjadi produktif karena digunakan untuk kegiatan ekonomi riil. Jumlah uang yang diminta sebagai penyimpan nilai kekayaan tergantung pada tingkat bunga.
Qd = f(i)
Qd = jumlah uang yang diminta sebagai aset
i     = tingkat bunga
3.      Pergeseran Kurva Permintaan Uang
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan uang ke kiri atau ke kanan adalah tingkat bunga riil, nilai kekayaan masyarakat, dan perubahan pendapatan nasional.
      Jika ada perubahan dalam kekayaan, permintaan uang akan meningkat. Begitu pula jika kekayaan menurun, permintaan uang akan menurun. Perubahan kekayaan masyarakat dapat merubah kebutuhan bertransaksi, kebutuhan berjaga-jaga, dan kebutuhan spekulasi.
      Jika pendapatan nasional dan produk nasional meningkat, kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika pendapatan dan produk nasional menurun, kurva akan bergerak ke kiri.
4.      Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur penawaran uang atau mengatur uang yang beredar. Oleh karena itu, penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui Bank Indonesia.
L = M1 +  M2 + near money
dan M2 = M1 + uang kuasi
5.      Kurva Penawaran Uang
Kurva penawaran uang umumnya mempunyai slope positif. Seperti halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh tingkat bunga. Jadi, semakin tinggi tingkat bunganya, semakin banyak jumlah uang yang beredar. Dan begitu pula sebaliknya.
Kurva penawaran uang digambarkan dengan slope positif karena, sebagai contoh, bank akan lebih terpacu untuk memberikan kredit kepada dunia usaha jika tingkat bunga lebih tinggi, dibandingkan jika tingkat bunga rendah. Hal ini karena keuntungan meminjamkan uang akan lebih besar ketika tingkat bunga tinggi. Dengan demikian, perubahan tingkat bunga akan menyebabkan pergerakan jumlah uang beredar di sepanjang kurva MS.

No comments:

Post a Comment